Persoalan sampah masih menjadi sorotan Pemkot Bandung. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menggandeng pemerintah Jepang guna membentuk materi muatan lokal (mulok) pendidikan soal sampah di sekolah tingkat SD hingga SMP.
“Pemerintah Jepang pada semester
pertama tahun ini akan melatih guru-guru di Bandung terkait muatan lokal
pendidikan persampahan. Pada semester dua nanti atau setelah guru
mendapatkan pelatihan, para guru itu memberikan ilmunya kepada
anak-anak,” ucap pria yang akrab disapa
Emil ini usai meresmikan Saung Diskusi
Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Jabar di sekretariat IJTI
Jabar, Jalan Bekatonik, Kota Bandung, Selasa (20/1/2015).
Dia mengaku konsep pendidikan
pengelolaan sampah itu mengadopsi dari Jepang. Belum lama ini Emil
melakukan kunjungan kerja ke negeri Sakura.
“Pelatihnya nanti ialah orang-orang dari Kementerian Lingkungan Hidup Jepang,” ujarnya.
Bentuk kerja sama pada semester pertama
nanti berlangsung Januari hingga Juni berkaitan proses pelatihan guru.
Semester dua atau Juli hingga Desember mendatang, para guru mulai
membagi pengetahuanya kepada anak didik di sekolah.
“Di Jepang itu pendidikan
persampahan sudah masuk kurikulum pendidikan. Sangat canggih,
komprehensif dan detail. Kalau kita enggak mungkin mengintervensi
kurikulum formal, karena kurikulum formal ada aturan dari pusat. Jadi
nanti di Bandung materinya dalam bentuk muatan lokal yang bisa dilakukan
saat kelas tambahan, pulang sekolah, atau ekstra kurikuler,” tutur alumni ITB ini.
Menurut Emil, cara tersebut merupakan
solusi jangka panjang sebagai dasar mengedukasi anak-anak usia dini agar
peduli lingkungan. “Ke depannya anak-anak itu bisa menjadi agen kebersihan,” ucap Emil.
wiih, keren banget nih planning dari wali kota tempat aku tinggal ini,
semoga tujuan, proses, sama hasilnya bisa terlaksana sebaik-baiknya,
source : http://japanesestation.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar